Di pabrik pengolahan besi, KPDC juga menyuling Coal Tar dari hasil sampingan produksi. Di sini juga menghasilkan berbagai produk kimia termasuk Naphthalene. Selain itu, Dongsuh Indonesia juga memproduksi Surfaktan yang digunakan dalam pembuatan beton dan pewarna untuk bahan baku Naphthalene.
Dengan selesainya pembangunan fasilitas pabrik Naphthalene tingkat kemurnian tinggi di Dongsuh Indonesia, lingkup pasarnya merambah ke industri yang bernilai tinggi seperti kapur barus, pewarna, lilin dan resin. Selain itu, dengan memanfaatkan fasilitas ini, ke depannya diharapkan KP dapat lebih lancar memproduksi Coal Tar hingga berlipat ganda seiring perluasan pabrik baja pada tahun 2026. Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi Sulzer, Swiss yang dikenal memiliki teknologi industri terbaik dunia.
Jang Yeol Jeon, selaku Presiden Direktur Kumkang Kind yang memberikan sambutan pada acara ini mengatakan bahwa dengan selesainya pembangunan pabrik ini, maka Dongsuh Indonesia berpotensi menjadi pemimpin di industri bahan kimia di Indonesia yang didukung dengan sumber daya alam melimpah, populasi yang besar, maka potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan dan tidak terbatas. Selain itu, sebagai bagian dari upaya tersebut, pabrik yang memproduksi Hard Pitch, bahan baku elektroda yang dibutuhkan untuk produksi aluminium, akan segera memulai proses konstruksinya dengan memanfaatkan produk yang dihasilkan oleh KPDC.
Acara penyelesaian pembangunan fasilitas ini dihadiri oleh Jang Yeol Jeong, Presiden Direktur Kumkang Kind, dan beberapa tamu penting lainnya dari Indonesia Etienne Rigaut, Direktur of Sulzer Chemtech, Kim, Kwangmoo, CEO of KP(Krakatau Posco), Ignatius Warsito, Dirjen Kemenprin, Andra Soni, Ketua DPRD Banten, Ratu Tatu, Bupati Serang) yang mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan pabrik Naphthalene dengan kemurnian tingkat tinggi. Dongsuh Indonesia diharapkan akan tumbuh berkembang menjadi perusahaan bahan kimia termutakhir yang bertanggung jawab menjadi salah satu poros pertumbuhan ekonomi di Indonesia.